Untukmu yang berjubah cahaya, tahukah kamu bahwa cahaya mu
telah melelehkan hati ini yang telah lama beku. Hati yang beku seperti
bongkahan es di benua antartika. Hati yang telah lama beku oleh dalamnya luka
di masa lalu. Aku telah lama berkelana akan cinta bak pujangga sedang mencari
prosa yang indah untuk syairnya, namun di perkelanaan itu aku hanya menemukan
luka yang menyakitkan, tidak seperti ekpektasi yaitu kebahagiaan yang aku
dapatkan.
Aku sudah lelah menjadi pujangga cinta, aku ingin menetap
dengan kebahagiaan dan keindahanku untuk selama-lamanya. Apa kau tau ? meratapi
puing-puing diantara reruntuhan kisah lama , tanpa mengikuti ritme dunia, adalah ilusi yang menenangkan. Jadi,
tak usah mengharapkanku menitipkan sesuatu yang belum tentu kau bisa jaga.
Meski mungkin, pengharapan darimu hanyalah pengharapan dariku semata.
Kau bagaikan imigran gelap yang tidak di sangka masuk dalam
dimensi hati dan menjelajahnya dengan tanpa permisi, lalu singgah pada
integrasi ekpektasiku. Zat apakah yang telah kau taburkan, hingga aku tercandu
dengan keindahanmu ini ? Kekuatan apakah yang kau gunakan untuk menerobos
barisan keamanan integrasi ekpektasiku ? Apa perlu aku menaturalisasi dirimu ?
atau mesti aku mendeportasi kau dari integrasi ekpektasiku ? Atau kubiarkan
saja kau menetap ?
Jika kau ingin menetap, menetaplah seperti awan yang selalu
setia menemani angkasa di siang dan malam. Jangan kau menetap menjadi matahari
dan bulan yang akan selalu terbenam dan berganti jika masanya telah habis. Kau
dekrit di antara afirmasi, jernih di antara buram, surplus dari keindahan. Biar
kurengkuh dirimu beberapa milimeter ke dekat jantungku, agar detaknya simultan
dengan jantungmu hingga tak akan ada turbelensi di antara kita. Karena ada satu
keinginan dalam benak ini. Aku ingin hatiku dan hatimu berkonspirasi,
bersanitasi, hingga pada akhirnya berkolaborasi pada stimulus yang relevan.
Karena aku yang egois ini hanya ingin kau menjadi milikku seorang.
Untukmu yang berjubah cahaya, aku harap cahaya indahmu
terus memancarkan deras tak berperiodik pada mainstream
ini. Karena aku membutuhkannya selama-lamanya.
Dawai cinta akan terus berjalan dengan semestinya dan alurnya. Tanpa kau sadari dia akan membeludak dan menjadi surplus yang membengkak, sehingga membuat adrenaline untuk memiliki targetnya selama-lamanya “
إرسال تعليق