Lorem ipsum
Lorem ipsum 2
Lorem ipsum 3



Fase demi fase telah kulalui bersama berbagai macam yang kau taburkan pada sanubari kecil ini. Indah , buram , bahagia , duka , lara , senyuman menjadi bumbu yang kau racikan. Tanpa ada argumen aku hanya bisa berpasrah mengikuti alur yang kau berikan. 

Yah aku memang tak ada daya di depanmu. Karena aku sadar aku bukan siapa siapa di semestamu. Sempat aku kira aku adalah istimewa.  tapi setelah aku cermati dengan seksama aku mengerti bahwa aku hanyalah seorang yang tak di inginkan kehadirannya . Bahkan jika di wakilkan dengan qiyasan , aku hanyalah pengemis dan pengagum yang mengais keindahan puing-puingmu secara diam -diam.

Kenapa aku berpikir seperti itu ?

Waktu berganti berputar seiring dengan arah arloji. Dalam diam dan renungan, aku cermati dan terus berobservasi tentang sikapmu. Semakin kencang mengabaikan dan mengacuhkan kehadiranku. Kau tak mengatakannya secara langsung tapi sikapmu lah yang berkata. Awalnya aku tak mengerti paradigma sikapmu ini , tapi sekencang-kencangnya ombak menerjang pasti terpecah jugalah batu karang yang keras. 
Dan di pecahan batu karang itu aku temukan sebuah jawaban
Bahwa kau tak menginginkan aku hadir di kehidupanmu.

Padahal selama ini aku berjuang setengah mati membangun surau keteduhan untukmu, menyusun landasan untuk kau kepakan sayap indahmu di cakrawala yang telah lama terluka oleh panah para pemangsa. Sehingga kini kau bisa terbang mengudara tinggi di angkasa. Tapi sayangnya kau mengudara terlalu tinggi , sehingga kini kau tak bisa melihatku di permukaan bumi yang selalu menunggumu kembali memeluk hati ini

Inilah fase terberat dalam hidupku. Ketika aku sedang termabuk oleh zat adiktif yang kau semaikan, mau tak mau aku harus cepat sadar dan pergi dari keindahan yang kau miliki. Berat terasa namun apa daya. lebih baik aku yang tergores luka . Biarlah kau bersemayam bebas tanpa ada pengemis sepertiku.

Temarampun menjemputku untuk kembali ke tengah samudra. Tapi kau harus ingat , cinta ini aku tinggalkan untukmu selamanya di sela-sela lapisan terdalam bumi. Menancap keras memaku bumi dan tak akan pernah ada yang bisa menggoyahkannya. Sedangkan pikiran ini aku bawa karena ada kenangan tentangmu yang terlalu berharga untuk ditinggalkan. Biarlah aku merawat bayangan replika sosokmu dalam ingatan . Setidaknya aku bisa selalu merasa dekat denganmu meski dalam khayalan.

Terimakasih untuk segala ketenangan , keindahan, segala enigma yang telah kau berikan. Selalu bahagia untukmu wahai wanita berjubah cahaya. Kini semestamu leluasa tak ada gerhana mengganggu ketenanganmu.







Post a Comment